Hermawan Network - Jakarta, Kenaikan harga BBM semakin dekat. Penemuan blue energy atau energi berbahan bakar air sempat jadi pembicaraan, karena bisa jadi bahan bakar alternatif. Namun, yang sangat mengejutkan, penemu blue energy, Joko Suprapto, tiba-tiba hilang sejak 7 Mei 2008. Hingga Jumat (23/5/2008), keberadaan Joko belum juga diketahui.Hilangnya Joko di saat pemerintah akan menaikkan harga BBM itu menjadi misteri. Apakah dia diculik? Belumlah jelas. Informasi yang telah beredar luas, pria asal Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk, itu pada tanggal 7 Mei 2008 dikabarkan naik pesawat ke Jakarta melalui Bandara Juanda, Surabaya.Sejak hari itu, keberadaan Joko tak diketahui rimbanya. Sejumlah intelijen dari polisi maupun Kodim dikabarkan diterjunkan untuk mencari pria yang disebut-sebut sebagai almunus Fakultas Teknik Elektro UGM itu. Karena Joko belum ditemukan, maka motif di balik raibnya sang penemu bahan bakar air itu masih gelap. Ditengarai, raibnya Joko terkait teknologi temuannya itu. Joko menemukan energi bahan bakar air di laboratoriumnya di Ngadiboyo. Teknologi ini prinsipnya menyediakan listrik yang murah untuk memproses air sebagai bahan bakar.Cara kerjanya memecah molekul air menjadi H (+) dan O2 (-) dengan bantuan katalis-katalis dan proses tertentu sampai menjadi bahan bakar dengan jumlah ikatan karbon tertentu. Sehingga, blue energy bisa dijadikan bahan bakar alternatif pengganti solar, bensin, avtur, maupun minyak tanah.Temuan Joko ini bahkan sudah diterapkan dalam ekspedisi Jakarta-Bali menjelang United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) Desember 2007 di Bali. Mobil yang digunakan uji coba dalam ekspedisi waktu itu adalah 2 Ford Ranger 2500 CC, 1 Isuzu Panther 2500 CC Diesel, 1 Mazda Familia 1800 CC dan 1 Bus Mitsubishi 4000 CC.Ekspedisi ini diberangkatkan Presiden SBY dari kediaman pribadi Presiden di Puri Cikeas Indah tanggal 26 November 2007, dan sukses tiba di Bali pada 3 Desember 2007.Ekspedisi rombongan tersebut diketuai Heru Lelono yang juga staf khusus Presiden SBY.Temuan Joko rencananya akan diproduksi massal dengan kapasitas produksi 10 liter per detik atau setara dengan 5 ribu barrel per hari. Tempat produksi juga dipusatkan di Cikeas, Bogor yang peletakan batu pertamanya juga dilakukan Presiden SBY.Blue energy ini rencananya akan bisa dinikmati masyarakat umum sekitar April 2008. Bila berhasil, produk ini akan dijual sekitar Rp 3 ribu per liter. Negara pun takperlu pusing memikirkan subsidi BBM lagi. Namun, apakah sampai sekarang produk blue energy sudah beredar luas di masyarakat atau belum, masih belum diketahui. Lantas di manakah Joko kini? Heru Lelono, yang menjadi orang dekat Joko, juga belumbisa dihubungi. Hermawan Network kesulitan menghubungi Heru Lelono.
Reporter: Nograhany Widhi K
detikcom
Bangun Bangsa Bersama Pewarta Indonesia
Selamat Datang
Selamat datang di Blog Sederhana ini, mudah-mudahan dengan media ini saling bisa membagi informasi. Dan Terimakasih saya ucapkanbagi rekan-rekan yang sudi mampir ke Blog saya.
Terimakasih
Terimakasih
Jumat, 23 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- Mislam Samasi
- Duri Kec. Mandau Kab. Bengkalis - Riau
- Berteman?... itu paling hobby.. apalagi transfer dan share ilmu yg bermanfaat. Sampai ketemu di YM: bayucomdr Skype: samasi3
Jumlah Pengunjung
Get free hit counter code here. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar